Dalam proses pembibitan ada beberapa hal yang patut diperhatikan,
supaya proses pembibitan berjalan dengan baik, salah satunya ialah proses
pemupukan dan pengendalian hama di masa pembibitan.
Dalam proses
pembibitan penangan tanaman menjadi sangat penting semisal mesti tetap menjaga
bibitan dari gulma. Penyiangan gulma dalam babybag pada pre
nursery dilakukan dua minggu sekali secara manual, termasuk penambahan
tanah dalam kantong bagi bibit-bibit yang terbuka berdasarkan bonggol akarnya
dan bibit yang nampak doyong.
Untuk gulma yang ada dalam polybag di main
nursery sebaiknya dilakukan secara manual dan sebaliknya untuk gulma yang
tumbuh diluar polybag dapat menggunakan herbisida dengan alat
semprot yang dilengkapi dengan pelindung pada bagiannozzel-nya guna
menghindari terjadinya kabut herbisida, cara ini supaya herbisida mengenai
bibit serta penyemprotan harus lebih rendah dari permukaan polybag.
Selain terus
menjaga bibitan dari gulma, selanjutnya perlu juga dilakukan pengendalian hama
dan penyakit pada saat pembibitan. Pemberantasan hama dan penyakit di pre
nursery tidak dibenarkan menggunakan bahan kimia. Biasanya hama dan
penyakit yang menyerang pada pre nursery dan main
nursery tercatat serupa.
Kerusakan pada
pembibitan tentu saja membuat rugi petani atau pelaku perkebunan, berikut
beberapa hama dan penyakit yang bisa saja timbul dikala masa pembibitan:
- Kecambah gagal
tumbuh, kondisi ini akibat kualitas tanah tidak baik, desinfeksi tanah yang
kurang memadai, penanaman yang kurang bagus, penyiraman yang terlalu banyak
atau terlalu sedikit serta gangguan hama.
- Daun terbakar
(gosong), kondisi ini akibat penyiraman yang tidak memadai setelah
pemupukan, tingkat aplikasi pupuk dan pemilihan produk yang salah saat
memberikan pestisida, atau akibat pemindahan naungan secara tiba-tiba.
- Daun menjadi kuning, seringkali
terjadi akibat kurangnya kadar keteduhan, pengurangan nitrogen setelah bulan
ketiga atau terlalu banyak air.
- Bercak Coklat Pada
Daun (Necrosis), kondisi ini akibat kekurangan sinar matahari.
Anthracnose, merupakan
penyakit yang paling serius dan bisa saja muncul selama masa pembibitan.
Sirkulasi udara yang baik dapat mengurangi risiko tanaman terkena penyakit ini.
Fungisida juga dapat diberikan setiap dua bulan sekali (2 g mancozeb atau
chlorothalonil per liter air)
Sementara untuk
serangga pemakan daun yang dapat menimbulkan kerusakan dapat dicegah dengan
menyemprotkan larutan 0,8-1 g carbaryl atau 0,024 g deltamethrin per
liter air. Kecambah yang muda harus dilindungi dari semut, rayap dan jangkrik,
caranya dengan mengoleskan bubuk deltamethrin di sekitar lahan tanam. Siput dan
sejenisnya dapat diawasi dengan menyebarkan metaldehyde secara acak di
dalam pembibitan. Jika tikus menyerang, bersihkan batas pinggiran pre
nursery dan pasang perangkap.
Pemupukan
Pemupukan dilakukan
pada saat bibit berumur empat minggu setelah tanam, yakni ketika bibit telah
memiliki satu helai daun berwarna hijau tua. Standar pupuk yang idanjurkan PT
Socfin Indonesia pada saat pre nursery selain menggunakan urea juga menggunakan
pupuk majemu 15-15-6-4.
Beberapa yang mesti
diperhatikan dikala pemupukan di pre nursery, jangan
mengaplikasikan pupuk dalam bentuk granular (butiran) sebab bisa menyebabkan
kerugian berupa efek kontak (terbakar) pada tanaman. Sepatutnya mengaplikasikan
pemupukan dalam bentuk liquid (cair), dengan cara menyiram ke tanah dalam
kantong.
Dikala pemupukan di main
nursery, selain menggunakan pupuk majemuk 15-15-6-4 atau 12-12-17-2 juga
kieserite untuk bibit-bibit yang menunjukkan gejala defisiensi Mg setalh umur 8
bulan.
Pada saat melakukan
pemupukan di main nusery ada beberapa hal yang mesti
diperhatikan, semisala pertama, jangan mengaplikasikan pupuk dalam kondisi daun
kering atau pada saat terik matahari. Lantaran, bakal mengakibatkan efek kontak
(terbakar) pada daun, menyebabkan stress dan menghambat perkembangan bibit.
Lantas kedua,
sepatutnya pupuk diaplikasikan melingkar secara merata di bibir polybag.
Proses pemupukan itu mesti dilakukan secara hati-hati guna mencegah pupuk tidak
mengenai daun lantaran dapat mengakibatkan efek kontak (bakar).
Ketiga,
penggemburan ringan dibutuhkan guna membantu iar dan hara masuk ke dalam tanah,
sebab lapisan lapisan padat dapat terbentuk akibat penyiraman yang berlebihan.
Keempat, pupuk slow release tidak disarankan digunakan di main
nursery.
Kelima, bibit-bibit
yang menunjukkan gejala kekurangan Mg dapat diberi tambahan Kieserit dua bulan
sekali dengan dosis, umur 8-9 bulan sebanyak 20 gr/bibit, 10-11 bulan sekitar
25 gr/bibit dan 12-14 bulan mencapai 30 gr/bibit. Pemberian ekstra harus
dilakukan secara selektif bagi bibit-bibit yang memerlukan saja.
Data-data:
Pemupukan di Pre Nursery
Umur
|
Kosentrasi & Jenis Pupuk
|
Volume Siraman
|
|
Minggu Ganjil
|
Minggu Genap
|
||
1-3 bulan
|
0,2%
pupuk urea
|
0,2%
pupuk majemuk (15-15-6-4)
|
50 cc
larutan per pokok disiramkan ke tanah dalam kantong
|
(=10
gram pupuk + 5 liter air untuk 100 pokok bibit
|
Pemupukan di Main Nuersery
Umur
(bulan)
|
Dosis Pupuk Majemuk
(gr/bibit)
15:15:6:4
|
Urea (gram/polybag)
|
4
|
5
|
-
|
4,5
|
5
|
-
|
5
|
5
|
-
|
5,5
|
5
|
-
|
6
|
7
|
-
|
6,5
|
7
|
-
|
7
|
15
|
-
|
8
|
-
|
10
|
9
|
25
|
-
|
10
|
-
|
15
|
11
|
30
|
-
|
12
|
-
|
20
|
13
|
35
|
-
|
14
|
-
|
25
|
Pengendalian Hama& Penyakit di Main Nursery
Jenis Penyakit/Hama
|
Gejala Umum
|
Pestisida Pilihan
|
Kosentrasi (%)
|
Keterangan (Penyemprotan
digunakan untuk perlakuan pencegahan)
|
Anthracnose
|
Bagian daun mulai dari ujung daun menjadi
berwarna kecoklatan. Terdapat batas yang jelas antara jaringan daun yang
terserang dan yangs ehat
|
Daconil
Nustar 400EC
|
0,20
0,20
|
Rotasi 5-7 hari sampai seranganterkendali.
|
Curvularia
|
Spot atau luka coklat dengan batas kuning atau
orange.
|
Captan 50WP
Dithene M45
Acti-dione 4.2 EC
|
0,40
0,20
0,025
|
Rotasi 7-10 hari. Afkir jika serangan parah dan
bakar agar tidak menular.
|
Blast
|
Tajuk yang pucat dengan gejala stress air. Daun
mati secara bartahap mulai daun tua. Jaringan tepi (cortical) dari akar
membusuk sedangkan jaringan tengah tetap utuh.
|
Tidak ada penggunaan fungisida.
|
Kurangi suhu tanah dengan aplikasi mulsa dan
naungan. Bibit harus disiram teratur. Tanaman mati harus dimusnahkan.
|
|
Kumbang Adoretus Apogonia
|
Lubang pada jaringan daun.
Lubang terkosentrasi sepanjang pinggiran daun.
|
Sevin 85 s atau Marshal 200SC
|
0,20
|
Pada saat serangan berat
penyemprotan dilakukan 1-2 kali seminggu.
|
Kutu (Ollogonychus & Tetranuchus)
|
Bercak khlorotik kecil dalam jumlah banyak pada
awalnya. Kemudian berubah menjadi kuning dan akhirnya keperakan. Kutu sulit
dilihat pada permukaan daun bagian bawah.
|
Rogor 40 diikuti dengan Tedion 18 WP, 10 hari
kemudian.
|
0,1
0,13
|
Arahkan penyemprotan pada permukaan daun bagian
bawah.
Tedion aktif sebagian terhadap telur dan kutu
yang masih muda.
|
Mealybugs & Jangkrik
|
Tajuk cenderung pucat dan kusam.
|
Heptachlor 10G
|
Tabur granule pada tanah di polybag dan siram.
|
Lebih banyak kerusakan pada akar dan jaringan
tanaman dibawah permukaan tanah dibandingkan dengan kerusakan pada jaringan
di atas permukaan atas.
|
Seleksi Pre
Nursery
|
|
1.
|
Daun
berputar (twisted leaf)
|
2.
|
Daun
sempit seperti rumput
|
3.
|
Daun
bergulung (roller leaf)
|
4.
|
Daun
berkerut (crincle leaf)
|
5.
|
Daun
tidak membuka (colante)
|
6.
|
Bibit
terkena serangan penyakit
|
7.
|
Daun
dengan strip kuning (chimera)
|
8.
|
Tanaman
kerdil (runt)
|
Seleksi Main
Nursery
|
|
1.
|
Pertumbuhan
terhambat
|
2.
|
Pelepah
tegak (barren/steriil)
|
3.
|
Pelepah
memndek, rata atas (flat top)
|
4.
|
Pelepah
dan anak daun lemas (limp/flaccid)
|
5.
|
Pelepah
tidak pecah, bentuk muda (juvenille)
|
6.
|
Jarak
anak daun pendek (short internode)
|
7.
|
Jarak
anak daun lebar (wide internode)
|
8.
|
Anak
daun sempit (narraw pinnae)
|
9.
|
Pertumbuhan
sisipan anak daun halus
|
10.
|
Anak
daun pendek dan lebar (short broad leaf)
|
Casinos in Marrakech, CA | MapyRO
BalasHapusCasinos in Marrakech, CA | MapyRO Casino Hotel 여수 출장안마 Casinos in Marrakech, 인천광역 출장안마 CA. Casino at Resorts 강릉 출장안마 World Casino. 구리 출장샵 River 서울특별 출장안마 Rock Casino, Casino at Resort Southern California.