Selasa, 26 Mei 2009

PERJUANGAN PETANI SAWIT, PERJUANGAN SEIMBANGKAN LINGKUNGAN

Pertemuan 50 petani kelapa sawit Indonesia dan Papua Nugini yang membicarakan posisi mereka dalam rantai produksi sawit, merupakan bagian dari perjuangan menjaga alam ini tetap seimbang.

Lebih dari itu, pertemuan pendahuluan Task Force on Smallholders (Kelompok Kerja Petani Kecil) sebelum sesi utama Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) ini membuka ruang bagi petani untuk masuk ke dalam proses produksi dan menempatkan mereka setara dengan kelompok lainnya dalam proses sertifikasi.

Norwan Jiwan, peneliti dari Sawit Watch berharap pertemuan itu dapat memastikan Prinsip dan Kriteria yang ditetapkan RSPO sesuai untuk situasi para smallholder yang rumit dan beragam sesuai situasi yang dihadapi.

Standar generik yang ditetapkan RSPO dipandang oleh ketua-ketua Gugus Tugas tidak praktis. Menurut mereka panduan generik tentang smallholder harus dihentikan, sampai dengan ada modalitas yang disepakati untuk sertifikasi kelompok smallholder mandiri dan telah diuji coba untuk melihat apakah sesuai dengan realitas smallholder

Menurut petani, tidak mudah untuk memiliki dokumentasi yang sama untuk diperiksa oleh auditor. Tantangan utama Sertifikasi diantaranya bagaimana mengembangkan protocol, bagaimana berkomunikasi dengan petani sawit tentang hal ini, bagaimana mengorganisirnya dan apa saja persyaratan yang diperlukan untuk melakukan pemasaran gabungan.

Jiwan menegaskan, pendekatan sertifikasi yang ditetapkan RSPO harus berdasarkan pada pendekatan pabrik dan sumber penyedia bahan mentah. Perlu dibedakan dengan pendekatan lain, dengan pendekatan ini, artinya apa pun materi yang masuk ke dalam pabrik harus dapat dilacak dari mana asalnya.

Dalam pertemuan itu petani membahas isu yang dihadapi sehari-hari dan memahami bagaimana dunia melihat posisi petani sawit. Situasi yang dihadapi petani sawit alami tidak lepas dari kepentingan pasar, seperti saat lalu harga sempat turun dan kini kurang stabil karena kepentingan pasar sangat dominan.

Diskusi dalam Gugus Tugas Petani meninjau kembali kesesuaian Prinsip dan Kriteria yang dikeluarkan oleh RSPO untuk petani (smallholder) dan memformulasikan usulan yang sesuai dengan kondisi yang dihadapi petani sekarang.

Kalau prinsip dan kriteria sesuai dengan kondisi petani sawit, bisa dipastikan masih banyak petani sawit yang dapat terlibat langsung dalam produksi minyak kelapa sawit berkelanjutan.

Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) merupakan prakarsa yang dibentuk para pelaku bisnis, yang terlibat dalam produksi, pemrosesan dan penjualan minyak kelapa sawit bersama LSM lingkungan dan sosial sebagai tanggapan atas kritik bahwa perkebunan kelapa sawit merupakan penyebab utama penggundulan hutan dan prosesnya seringkali tidak mempedulikan hak-hak, sumber penghidupan atau kesejahteraan dan hak-hak para pekerjanya dan petani plasma (smallholder).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar