Sabtu, 31 Agustus 2013

YANG PERLU DIPERHATIKAN PEKEBUN KELAPA SAWIT SEBELUM MEMBELI PUPUK


Banyaknya pupuk-pupuk yang beredar baik organik maupun anorganik dikalangan Pekebun Kelapa Sawit sungguh sangat memprihatinkan dan banyak menimbulkan kerugian dari pada petani. Saat membeli pupuk Anorganik (Kimia) baik tunggal ataupun Majemuk yang perlu diperhatikan adalah komposisinya N, P, K dan Mg nya berapa ? memenuhi standard kah sebagai pupuk tunggal. Standar N pada pupuk Tunggal adalah 50-60%, P 30-36%, K 40-45% dan Mg 20-27%. Yang tertera  di karung kemasan pupuk belum tentu sesuai persentase kandungannya dengan kandungan yg sebenarnya, karenanya jika kita membeli dalam partai besar ada baiknya , sample pupuk harus kita uji kandungan unsurnya di laboratorium sebelum dilakukan pembayaran. Jika petani kecil, hal ini tidak mungkin maka sebaiknya membeli pupuk dari produsen pupuk yang diakui pemerintah.
Demikian juga halnya dengan Pupuk Majemuk ( NPK plus) selain kita lakukan langkah2 diatas, kita harus dapat mengkomposisikan pupuk sesuai persentasi kandungan yang dimiliki pupuk sehingga mendekati komposisi saat kita menggunakan pupuk tunggal. Pupuk Majemuk bukan berarti mengurangi dosis seperti saat kita mengaplikasikan pupuk tunggal, namun semata-mata mengefisiensikan biaya kerja dan waktu karena pemupukan dapat dilakukan sekaligus disatu hari yang sama. Yang biasanya setelah kita memupuk urea, lalu Posfat kemudian Kalium, dengan adanya pupuk majemuk pemupukan NPK dilakukan bersamaan sekaligus. Dan yang harus diperhatikan tidak semua lahan bisa diaplikasikan pupuk majemuk (NPKplus), sebab bisa saja dilahan tersebut terjadi defisiensi yang berlebihan pada salah satu unsur  sehingga penggunaan pupuk NPK kurang efektif.
Untuk pupuk Organik yang perlu dicermati adalah Unsur N, P dan K nya berapa persen dan komposisi  lainnya apa ? bagaimana cara pemupukannya ? Apakah tidak akan menambah biaya karena harus mengeluarkan biaya ekstra untuk mengaplikasikan pupuk organik ( biaya pupuk, alat dan pekerja), karena petani juga harus mengeluarkan biaya untuk pupuk kimia tunggal atau majempuk yang dosisnya tetap karena umumnya pupuk organik khusus untuk tanaman keras ( Sawit, karet, kakao)hanya sebagai pelengkap tidak dapat menggantikan peran pupuk Kimia tunggal ataupun majemuk. Dan apakah hasil panen bisa bertambah untuk menutupi biaya ekstra yang dikeluarkan petani. Apakah ada hasil demplot yang dilakukan perusahaan pupuk ini di areal perusahaan perkebunan Negara atau Swasta sebagai referensi.
Yang sangat perlu dicermati para Pekebun Kelapa Sawit bahwa Hasil panen  kelapa sawit tidak semata –semata disebabkan oleh karena pemupukan yang dilakukan namun ada banyak faktor : 1. Kesesuaian lahan. 2. Jenis bibit. 3. Perawatan awal masa penanaman (TBM). 4. perawatan setelah panen (TM). 5. Cara perlakuan saat pemanenan. 6.Applikasi pupuk yang dilakukan selama ini. 7. cuaca 8. Hama, Gulma dan Penyakit.  Dan Applikasi pupuk baru dapat terlihat efeknya pada hasil panen setelah rentang waktu 1 tahun atau 2 priode pemupukan dengan system aplikasi 6 bulanan atau 3 priode pemupukan dengan system aplikasi  4 bulanan. Karenanya pekebun Kelapa Sawit tidak harus langsung percaya begitu saja terhadap apa yang disampaikan Sales ataupun distributor pupuk yang yang menawarkan pupuknya, bila perlu minta untuk dilakukan demplot diareal kita atau diareal beberapa petani sekitar kita terlebih dahulu.
Untuk hasil panen yang maksimal dengan pemupukan yang tepat,efektif dan efisien lakukanlah riset berkala terhadap tanaman dan tanah kebun kelapa sawit anda dengan melakukan uji sample tanah dan daun ke laboratorium untuk mengetahui tingkat keasaman tanah, KTK dan unsur yang hilang, agar dapat disusun rumusan yang tepat untuk dosis pemupukan yang sesuai di areal tanaman kelapa sawit anda. Semoga bermanfaat :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar